Home>>Berita Terkini>>KASUS PENIPUAN SUTRADARA CABUL BERKEDOK AKTING FILM
Berita Terkini

KASUS PENIPUAN SUTRADARA CABUL BERKEDOK AKTING FILM

HOBI4D-KASUS PENIPUAN SUTRADARA CABUL BERKEDOK AKTING FILM

hobi4d Desember 2023., Virly Virginia dihubungi oleh sutradara bernama Irwansyah untuk diminta membintangi sebuah konten YouTube Kelas Bintang. Kelas Bintang merupakan rumah produksi sekaligus sekolah talent yang dimiliki Irwansyah. Ajakan itu diterima Virly melalui sebuah pesan singkat. Dia mengaku sebelumnya tidak terlalu mengenal Irwansyah.

Mulanya Virly mengira konten tersebut hanya berupa video berisikan kompilasi foto. Sebab, dirinya adalah seorang fotomodel. Nyatanya, di lokasi syuting, ia kaget karena ada beberapa adegan yang mengharuskannya bersentuhan dengan lawan jenis. Proses tersebut juga tidak disertai casting pemeran. Ketika pertama bertemu, Virly langsung diminta beradu peran di sebuah film dewasa.

“Ekspektasinya foto aja. Karena kan ada beberapa konsep foto itu yang memang divideokan untuk di YouTube. Pemikiran aku tuh seperti itu. Nggak yang beneran syuting kamera banyak itu nggak. Karena, begitu (saya) datang ke lokasi pun, lokasinya studio biasa kayak rumah biasa, ruko,” kata Virly saat berbincang dengan reporter Hobi4d.

Melihat beberapa kejanggalan tersebut, Virly melayangkan protes kepada Irwansyah. Terlebih saat ada beberapa adegan berciuman dan sentuhan dengan pemeran lain. Namun Irwansyah meyakinkan Virly bahwa produksi film tersebut telah mengantongi izin dan berbadan hukum legal.

Keanehan tak berhenti di situ. Virly sebagai pemeran tidak mendapatkan dukungan yang memadai. Bahkan, untuk berdandan, Virly harus melakukannya sendiri tanpa mendapat bantuan dari tim Irwansyah. Parahnya, untuk kebutuhan pakaian, Virly juga harus menyediakan sendiri, bahkan diharuskan membeli.

“Baju, makeup, itu tidak disediakan. Wardrobe itu modal sendiri. Ya harus punya baju seksi, bahkan mesti beli (sendiri). Nggak modal (Irwansyah). Makanya, kenapa makeup-nya sederhana lagi, karena nggak modal,” ujarnya.

Terkait upah, Virly mengaku kerap telat dibayar. Mulanya ia dijanjikan gaji Rp 2 juta per syuting film. Namun ia hanya memperoleh uang muka Rp 500 ribu. Proses penggajian juga kerap mengalami keterlambatan. Menurutnya, paling cepat gaji turun tiga hari setelah syuting. Paling lama, upahnya pernah baru dibayar setelah tiga bulan.

“Nyicilnya kadang sejuta dulu, full-nya satu bulan, itu pun kalau kita nggak punya duit lagi. Biar di-callingsyuting lagi sekalian sama yang kemarin. Secara nggak langsung, diikat secara halus,” keluhnya.

Anehnya, untuk konsumsi saat syuting, pemain film juga diperintah menjadi juru masak. Virly mengaku harus menyempatkan berbelanja bahan masakan saat jeda syuting. Para artis, menurut Virly, juga diminta turut membersihkan dan merapikan kembali lokasi syuting.

“Saya masak buat banyak orang. Saya ke pasar buat beli bahan. Dijadiin babu, itu nggak dibayar. Beberesjuga, disuruh bantu-bantu. Misalnya talent cowok disuruh angkat-angkat. Nyuci piring juga hasil makan orang,” terangnya.

Pengalaman serupa dialami oleh Bima Prawira, salah satu pemeran pria dalam film-film garapan Irwansyah. Menurutnya, satu-satunya fasilitas yang diberikan Irwansyah saat syuting adalah makanan yang diberikan sebanyak tiga kali. Namun, untuk keperluan wardrobe dan makeup, ia diharuskan membawa sendiri.

Bahkan, menurut Bima, bayaran yang diberikan Irwansyah sering tersendat. Jika mengalami keterlambatan gaji, Bima biasanya terpaksa mengajukan kasbon kepada Irwansyah. Sayangnya, kasbon hanya bisa maksimal Rp 200 ribu.

Mulanya Bima mengenal Irwansyah dari salah satu sutradara kenalannya. Ia mengatakan rekannya itu adalah sutradara yang cukup terkenal dan biasa mengerjakan proyek di stasiun TV dan layar lebar. Rekannya itu lalu mengajak Bima bergabung dengan production house milik Irwansyah, yaitu Putaar Film.

Bima menjelaskan setidaknya Irwansyah memiliki dua production house, yaitu Kelas Bintang dan Putaar Film. Kelas Bintang dikhususkan untuk film seri. Adapun Putaar Film diperuntukkan bagi film-film bergenre komedi, horor, dan religi, yang tayang di layar lebar.

“(Irwansyah) mengajak saya di project layar lebar selanjutnya, yang berjudul Wewe Gombel. Dan itu jadi, kami menggarap itu di studio TVRI di Cibubur. Itu Oktober 2022,” tuturnya.

Setelah selesai menggarap film Wewe Gombel, yang belum tayang sampai saat ini, pada Oktober 2022, Irwansyah menelepon Bima dan memintanya datang ke suatu tempat di daerah Srengseng Sawah. Di sana ia diminta beradu peran. Bima mengiyakan tawaran itu karena diyakinkan Irwansyah bahwa produksi film tersebut sudah mendapat izin dan legal.

Sementara itu, juru kamera dan editor yang dipekerjakan Irwansyah untuk pembuatan film porno merasa ditipu. Mereka mengaku Irwansyah menawari mereka menggarap film biasa, tetapi malah jadi film porno.

Hika TA Putra selaku pengacara kamerawan dan editor video yang dipekerjakan Irwansyah berharap hukuman yang diterima kliennya tidak disamakan dengan pelaku utama. Menurutnya, mayoritas keuntungan film hanya dinikmati oleh Irwansyah.

“Mereka hanya menikmati gaji bulanan. Masa disamakan dengan orang yang menikmati hasil ratusan juta rupiah. Ini kan tidak fair gitu lho. Kecuali mereka ada kesepakatan, per judul itu berapa per orang yang registrasi berapa, per member berapa, mereka dibagi. Itu okelah kalau hukumannya sama. Nah, ini?” kata Hika kepada reporter Hobi4d.

SOSMED OFFICIAL HOBI4D

Berikut HOT PROMO BONUS HOBI4D :

  • Bonus Harian Up To 10%
  • Bonus New Member 10%
  • Referral up to 1 % ( Togel )
  • Bonus Rollingan up to 0.8% ( Casino )
  • CashBack Up TO 15% ( SLOT GAME )
  • Bonus Rollingan Sport 0.3%
  • Bonus Referral Togel :
    — 4D & COLOK : 1%
    — 2D & 3D : 0.5%
  • Bonus Referral up to 2,5% ( Sportbook & Sabung Ayam )
    • Bonus Referal Slot up to 2.5%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *